kajian surat yunus ayat 4 (mentah)
Surat Yunus
Dari Wikipedia Indonesia,
ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Surat Yunus adalah surat ke-10 dalam Al Qur’an,
surat ini terdiri atas 109 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyyah
kecuali ayat 40, 94, 95, yang diturunkan pada masa Nabi Muhammad SAW
berada di Madinah. Surat
ini dinamai surat Yunus karena dalam surat ini terutama ditampilkan kisah Nabi
Yunus a.s. dan pengikut-pengikutnya yang teguh imannya.
- Keimanan: Al Quran bukanlah sihir, Allah
mengatur alam semesta dari Arasy-Nya; syafa’at
hanyalah dengan izin Allah; Wali-wali Allah; wahyu Allah yang menerangkan
yang gaib kepada manusia; Allah menyaksikan dan mengamat-amati perbuatan
hamba-hamba-Nya di dunia; Allah tidak mempunyai anak.
- Hukum: Menentukan perhitungan tahun dan waktu dengan
perjalanan matahari dan bulan; hukum mengada-adakan sesuatu terhadap Allah dan
mendustakan ayat-ayat-Nya.
- Kisah-kisah:Kisah Nabi Nuh a.s. dengan kaumnya; Nabi
Musa dengan Fir’aun dan tukang-tukang sihir; kisah Bani Israil
setelah ke luar dari negeri Mesir;
Nabi Yunus a.s. dengan kaumnya.
- Dan lain-lain: Manusia ingat kepada Allah di waktu
kesukaran dan lupa di waktu senang; keadaan orang-orang baik dan
orang-orang jahat di hari kiamat; Al Quran tidak dapat ditandingi; rasul
hanya menyampaikan risalah.
إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعاً وَعْدَ
اللّهِ حَقّاً إِنَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ
آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ بِالْقِسْطِ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ لَهُمْ
شَرَابٌ مِّنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُواْ يَكْفُرُونَ
5. Hanya kepadaNyalah kamu semuanya akan kembali; sebagai
janji yang benar daripada Allah, sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada
permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah
berbangkit), agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan
yang mengerjakan amal saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan
minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka.
|
Hanya
kepada-Nya-lah kamu semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar daripada
Allah, sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian
mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah berbangkit), agar Dia
memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal
saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang
panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka.(QS. 10:4)
|
|
|
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah
Yunus 4
إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا إِنَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ بِالْقِسْطِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ شَرَابٌ مِنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ (4)
Setelah ayat-ayat yang terdahulu menerangkan bahwa Allah swt. dalam
penciptaan langit dan bumi tidak ada sesuatu pun yang membantu-Nya, dan
Allah Esa dalam ibadat, yaitu hanya Dia sajalah yang berhak disembah, tidak
bersekutu dengan yang lain. Keesaan Allah ini merupakan salah satu prinsip
pokok agama Islam. Maka pada ayat ini diterangkan prinsip pokok yang lain,
yaitu adanya hari berbangkit disertai dengan buktinya, dan hikmah Allah
mengadakan hari berbangkit itu.
Allah menerangkan bahwa hanya kepada-Nya sajalah semua manusia dikembalikan
setelah mati dan sesudah lenyap alam yang fana ini bukan kepada sesuatu
yang lain, termasuk sembahan-sembahan berhala, dan penolong-penolong orang
kafir itu. Yang demikian itu adalah janji Allah swt. kepada makhluk-Nya.
Dia tidak akan menyalahi janji-Nya sedikit pun.
Sebagai bukti bahwa Allah swt. pasti menepati janji-Nya ialah Allah swt.
telah menciptakan makhluk pertama kalinya. Penciptaan manusia oleh Allah
swt. pada pertama kalinya itu dapat dijadikan dalil bahwa Allah berkuasa
pula untuk menciptakan makhluk-Nya pada kali kedua atau membangkitkannya
kembali. Mengulangi kembali menciptakan sesuatu itu adalah lebih mudah dari
menciptakan pertama kalinya.
Allah swt. berfirman:
وَهُوَ الَّذِي يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَهُوَ أَهْوَنُ عَلَيْهِ
Artinya:
Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian
mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu
adalah lebih mudah bagi-Nya.
(Q.S. Ar Rum: 27)
Demikian kuatnya bukti yang dikemukakan Allah tentang hari berbangkit
sehingga Dia menyatakan bahwa jika masih ada orang yang mengingkarinya
berarti ia telah lupa kepada kejadian dirinya sendiri. Allah swt.
berfirman:
أَوَلَمْ يَرَ الْإِنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ
Artinya:
Dan apakah manusia tidak melihat bahwa Kami menciptakannya dari setitik air
(mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata, dia akan membuat
perumpamaan bagi Kami, dan dia lupa kepada kejadiannya, ia berkata:
“Siapakah yang menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh.”
(Q.S. Yasin: 77, 78
Terhadap orang-orang yang tidak mau percaya kepada adanya hari berbangkit
itu sekalipun telah dikemukakan dalil-dalil kepada mereka, maka Allah
mengancam mereka dengan neraka Jahanam sebagai dilukiskan oleh ayat
berikut:
فَوَرَبِّكَ لَنَحْشُرَنَّهُمْ وَالشَّيَاطِينَ ثُمَّ لَنُحْضِرَنَّهُمْ حَوْلَ جَهَنَّمَ جِثِيًّا
Artinya:
Demi Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan mereka bersama setan,
kemudian akan Kami datangkan mereka ke sekeliling Jahanam dengan berlutut.
(Q.S. Maryam: 68)
Allah swt. menerangkan tujuan manusia dibangkitkan sesudah matinya ialah
untuk memberi mereka balasan dari perbuatan yang telah dikerjakannya sesuai
dengan sifat adil dan sifat pemurah Allah. Allah tidak mengurangi sedikit
pun dari apa yang telah mereka lakukan. Tujuan ini dijelaskan oleh firman
Allah:
وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ
Artinya:
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah
dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat
biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami
sebagai Pembuat perhitungan.
(Q.S. Al-Anbiya’: 47)
Allah swt. memberikan pembalasan yang adil, tidaklah berarti Allah tidak
akan melebihkan pahala yang akan diberikan-Nya itu, bahkan Dia akan
melipatgandakannya sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:
فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدُهُمْ مِنْ فَضْلِهِ وَأَمَّا الَّذِينَ اسْتَنْكَفُوا وَاسْتَكْبَرُوا فَيُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَلَا يَجِدُونَ لَهُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
Artinya:
Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, maka Allah akan
menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari
karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka
Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih dan mereka tidak akan
memperoleh bagi diri mereka pelindung dan penolong selain daripada Allah.
(Q.S. An Nisa’: 173)
Jika dilihat banyaknya terjadi tindakan-tindakan yang tidak adil dilakukan
oleh sebagian manusia terhadap yang lain, dimenangkan-Nya perbuatan jahat
atas perbuatan baik, dan sebagainya, tentu akan ada suatu masa nanti yang
pada masa itu keadilan dapat ditegakkan dengan sempurna.
Terhadap semua orang kafir yang mengingkari keesaan Allah dan adanya hari
berbangkit, mereka akan mendapatkan pembalasan yang setimpal dengan
kejahatan yang telah mereka lakukan. Di antaranya ialah mereka diberi minum
dengan air panas yang mendidih yang menghancurkan usus-usus mereka. Di
samping itu mereka akan memperoleh azab yang pedih disebabkan kekafiran
mereka itu.
Tafsir / Indonesia / Jalalain /
Surah Yunus 4
إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا إِنَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ بِالْقِسْطِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ شَرَابٌ مِنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ (4)
(Hanya kepada-Nyalah) yaitu Allah swt. (kalian semuanya akan kembali;
sebagai janji yang benar dari Allah) lafal wa’dan dan lafal haqqan keduanya
merupakan mashdar yang dinashabkan oleh fi’ilnya masing-masing yang
keberadaannya diperkirakan. (Sesungguhnya Allah) huruf hamzah inna dibaca
kasrah karena menjadi isti’naf, sedangkan jika dibaca fatah maka memakai
huruf lam yang keberadaannya diperkirakan sebelumnya (menciptakan makhluk
pada permulaan) artinya Dia mulai menciptakan makhluk dengan mengadakan
mereka (kemudian menghidupkannya kembali) pada hari berbangkit (agar Dia
memberi pembalasan) pahala (kepada orang-orang yang beriman dan yang
mengerjakan amal saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan
minuman air yang panas) artinya air yang panasnya luar biasa (dan azab yang
pedih) sangat menyakitkan (disebabkan kekafiran mereka) sebagai pembalasan
atas kekafirannya.
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar