ASSALAMUALAIKUM


ASSALAMUALAIKUM


Kamis, 15 Juni 2017

Syech Jangkung_Pati



SIAPA sebenarnya Saridin itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, warga Pati dan sekitarnya mungkin bisa membaca buku Babad Tanah Jawa yang hidup sekitar awal abad ke-16. Sebab, menurut cerita tutur tinular yang hingga sekarang masih diyakini kebenarannya oleh masyarakat setempat, dia disebut-sebut putra salah seorang Wali Sanga, yaitu Sunan Muria dari istri bernama Dewi Samaran.
Siapa wanita itu dan mengapa seorang bayi laki-laki bernama Saridin harus dilarung ke kali? Konon cerita tutur tinular itulah yang akhirnya menjadi pakem dan diangkat dalam cerita terpopuler grup ketoprak di Pati, Sri Kencono. Cerita babad itu menyebutkan, bayi tersebut memang bukan darah daging Sang Sunan dengan istrinya, Dewi Samaran.
Terlepas sejauh mana kebenaran cerita itu, dalam waktu perjalanan cukup panjang muncul tokoh Branjung di Desa Miyono yang menyelamatkan dan merawat bayi Saridin hingga beranjak dewasa dan mengakuinya sebagai saudaranya. Cerita pun merebak. Ketika masa mudanya, Saridin memang suka hidup mblayang (berpetualang) sampai bertemu dengan Syeh Malaya yang dia akui sebagai guru sejati.
Syeh Malaya itu tak lain adalah Sunan Kalijaga. Kembali ke Miyono, Saridin disebutkan telah menikah dengan seorang wanita yang hingga sekarang masyarakat lebih mengenal sebutan ”Mbokne (ibunya) Momok” dan dari hasil perkawinan tersebut lahir seorang anak laki-laki yang diberi nama Momok.
Sampai pada suatu ketika antara Saridin dan Branjung harus bagi waris atas satu-satunya pohon durian yang tumbuh dan sedang berbuah lebat. Bagi waris tersebut menghasilkan kesepakatan, Saridin berhak mendapatkan buah durian yang jatuh pada malam hari, dan Branjung dapat buah durian yang jatuh pada siang hari.
Kiasan
Semua itu jika dicermati hanyalah sebuah kiasan karena cerita tutur tinular itu pun melebar pada satu muara tentang ketidakjujuran Branjung terhadap ibunya Momok. Sebab, pada suatu malam Saridin memergoki sosok bayangan seekor macan sedang makan durian yang jatuh.
Dengan sigap, sosok bayangan itu berhasil dilumpuhkan menggunakan tombak. Akan tetapi, setelah tubuh binatang buas itu tergolek dalam keadaan tak bernyawa, berubah wujud menjadi sosok tubuh seseorang yang tak lain adalah Branjung.
Untuk menghindari cerita tutur tinular agar tidak vulgar, yang disebut pohon durian satu batang atau duren sauwit yang menjadi nama salah satu desa di Kecamatan Kayen, Durensawit, sebenarnya adalah ibunya Momok, tetapi oleh Branjung justru dijahili.
Terbunuhnya Branjung membuat Saridin berurusan dengan penguasa Kadipaten Pati. Adipati Pati waktu itu adalah Wasis Joyo Kusumo yang harus memberlakukan penegakan hukum dengan keputusan menghukum Saridin karena dinyatakan terbukti bersalah telah membunuh Branjung.
Meskipun dalam pembelaan Saridin berulang kali menegaskan, yang dibunuh bukan seorang manusia tetapi seekor macan, fakta yang terungkap membuktikan bahwa yang meninggal adalah Branjung akibat ditombak Saridin.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, dia harus menjalani hukuman yang telah diputuskan oleh penguasa Pati.
Pulang
Sebagai murid Sunan Kalijaga yang tentu mempunyai kelebihan dan didorong rasa tak bersalah, kepada penguasa Pati dia menyatakan telah punya istri dan anak. Karena itu, dia ingin pulang untuk menengok mereka.
Ulahnya Menjengkelkan Sunan Kalijaga
ONTRAN - ontran Saridin di perguruan Kudus tidak hanya menjengkelkan para santri yang merasa diri senior, tetapi juga merepotkan Sunan Kudus. Sebagai murid baru dalam bidang agama, orang Miyono itu lebih pintar ketimbang para santri lain.
Belum lagi soal kemampuan dalam ilmu kasepuhan. Hal itu membuat dia harus menghadapi persoalan tersendiri di perguruan tersebut. Dan itulah dia tunjukkan ketika beradu argumentasi dengan sang guru soal air dan ikan.
Untuk menguji kewaskitaan Saridin, Sunan Kudus bertanya, “Apakah setiap air pasti ada ikannya?” Saridin dengan ringan menjawab, “Ada, Kanjeng Sunan.”
Mendengar jawaban itu, sang guru memerintah seorang murid memetik buah kelapa dari pohon di halaman. Buah kelapa itu dipecah. Ternyata kebenaran jawaban Saridin terbukti. Dalam buah kelapa itu memang ada sejumlah ikan. Karena itulah Sunan Kudus atau Djafar Sodiq sebagai guru tersenyum simpul.
Akan tetapi murid lain menganggap Saridin lancang dan pamer kepintaran. Karena itu lain hari, ketika bertugas mengisi bak mandi dan tempat wudu, para santri mengerjai dia. Para santri mempergunakan semua ember untuk mengambil air.
Saridin tidak enak hati. Karena ketika para santri yang mendapat giliran mengisi bak air, termasuk dia, sibuk bertugas, dia menganggur karena tak kebagian ember. Dia meminjam ember kepada seorang santri.
Namun apa jawab santri itu? ”Kalau mau bekerja, itu kan ada keranjang.” Dasar Saridin. Keranjang itu dia ambil untuk mengangkut air. Dalam waktu sekejap bak mandi dan tempat wudu itu penuh air. Santri lain pun hanya bengong.
Dalam WC
Cerita soal kejadian itu dalam sekejap sudah diterima Sunan Kudus. Demi menjaga kewibawaan dan keberlangsungan belajar para santri, sang guru menganggap dia salah. Dia pun sepantasnya dihukum.
Sunan Kudus pun meminta Saridin meninggalkan perguruan Kudus dan tak boleh lagi menginjakkan kaki di bumi Kudus. Vonis itu membuat Saridin kembali berulah. Dia unjuk kebolehan.
Tak tanggung-tanggung, dia masuk ke lubang WC dan berdiam diri di atas tumpukan ninja. Pagi-pagi ketika ada seorang wanita di lingkungan perguruan buang hajat, Saridin berulah. Dia memainkan bunga kantil, yang dia bawa masuk ke lubang WC, ke bagian paling pribadi wanita itu.
Karena terkejut, perempuan itu menjerit. Jeritan itu hingga menggegerkan perguruan. Setelah sumber permasalahan dicari, ternyata itu ulah Saridin. Begitu keluar dari lubang WC, dia dikeroyok para santri yang tak menyukainya. Dia berupaya menyelamatkan diri. Namun para santri menguber ke mana pun dia bersembunyi.
Lagi-lagi dia menjadi buronan. Selagi berkeluh kesah, menyesali diri, dia bertemu kembali dengan sang guru sejati, Syekh Malaya.
Sang guru menyatakan Saridin terlalu jumawa dan pamer kelebihan. Untuk menebus kesalahan dan membersihkan diri dari sifat itu, dia harus bertapa mengambang atau mengapung) di Laut Jawa.
Padahal, dia tak bisa berenang. Syekh Malaya pun berlaku bijak. Dua buah kelapa dia ikat sebagai alat bantu untuk menopang tubuh Saridin agar tak tenggelam.
Dalam cerita tutur-tinular disebutkan, setelah berhari-hari bertapa di laut dan hanyut terbawa ombak akhirnya dia terdampar di Palembang. Cerita tidak berhenti di situ. Karena, dalam petualangan berikutnya, Saridin disebut-sebut sampai ke Timur Tengah.
Lulang Kebo Landoh Tak Tembus Senjata
ATAS jasanya menumpas agul-agul siluman Alas Roban, Saridin mendapat hadiah dari penguasa Mataram, Sultan Agung, untuk mempersunting kakak perempuannya, Retno Jinoli.
Akan tetapi, wanita itu menyandang derita sebagai bahu lawean. Maksudnya, lelaki yang menjadikannya sebagai istri setelah berhubungan badan pasti meninggal.
Dia harus berhadapan dengan siluman ular Alas Roban yang merasuk ke dalam diri Retno Jinoli. Wanita trah Keraton Mataram itu resmi menjadi istri sah Saridin dan diboyong ke Miyono berkumpul dengan ibunya, Momok.
Saridin membuka perguruan di Miyono yang dalam waktu relatif singkat tersebar luas sampai di Kudus dan sekitarnya. Kendati demikian, Saridin bersama anak lelakinya, Momok, beserta murid-muridnya, tetap bercocok tanam.
Sebagai tenaga bantu untuk membajak sawah, Momok minta dibelikan seekor kerbau milik seorang warga Dukuh Landoh. Meski kerbau itu boleh dibilang tidak lagi muda umurnya, tenaganya sangat diperlukan sehingga hampir tak pernah berhenti dipekerjakan di sawah.
Mungkin karena terlalu diforsir tenaganya, suatu hari kerbau itu jatuh tersungkur dan orang-orang yang melihatnya menganggap hewan piaraan itu sudah mati. Namun saat dirawat Saridin, kerbau itu bugar kembali seperti sedia kala.
Membagi
Dalam peristiwa tersebut, masalah bangkit dan tegarnya kembali kerbau Landoh yang sudah mati itu konon karena Saridin telah memberikan sebagian umurnya kepada binatang tersebut. Dengan demikian, bila suatu saat Saridin yang bergelar Syeh Jangkung meninggal, kerbau itu juga mati.
Hingga usia Saridin uzur, kerbau itu masih tetap kuat untuk membajak di sawah. Ketika Syeh Jangkung dipanggil menghadap Yang Kuasa, kerbau tersebut harus disembelih. Yang aneh, meski sudah dapat dirobohkan dan pisau tajam digunakan menggorok lehernya, ternyata tidak mempan.
Bahkan, kerbau itu bisa kembali berdiri. Kejadian aneh itu membuat Momok memberikan senjata peninggalan Branjung. Dengan senjata itu, leher kerbau itu bisa dipotong, kemudian dagingnya diberikan kepada para pelayat.
Kebiasan membagi-bagi daging kerbau kepada para pelayat untuk daerah Pati selatan, termasuk Kayen, dan sekitarnya hingga 1970 memang masih terjadi. Lama-kelamaan kebiasaan keluarga orang yang meninggal dengan menyembelih kerbau hilang.
Kembali ke kerbau Landoh yang telah disembelih saat Syeh Jangkung meninggal. Lulang (kulit) binatang itu dibagi-bagikan pula kepada warga. Entah siapa yang mulai meyakini, kulit kerbau itu tidak dimasak tapi disimpan sebagai piandel.
Barangsiapa memiliki lulang kerbau Landoh, konon orang tersebut tidak mempan dibacok senjata tajam. Jika kulit kerbau itu masih lengkap dengan bulunya. Keyakinan itu barangkali timbul bermula ketika kerbau Landoh disembelih, ternyata tidak bisa putus lehernya.

Rabu, 14 Juni 2017

CONTOH PROPOSAL



Nomor   : 01/PRAM/H-S/IX/2013                                                                             10 September 2013

H a l       : Pemberitahuan



Yth.Kepala MA NU Nurul Ulum Selaku Ka Mabigus

Sepenggal Cerita Tentang Ratu Kalinyamatan_jepara

Cerita Legenda Misteri Ratu Kalinyamat

Cerita Legenda Misteri Ratu Kalinyamat – Ratu Kalinyamat sebagai seorang tokoh wanita legendaris, makam Ratu Kalinyamat dan Pangeran Hadirin nyaris tak pernah sepi pengunjung. Mereka yang datang dari berbagai daerah semata-mata datang hanya untuk ngelalap berkah berharap apa yang menjadi keinginannya terkabulkan. Apa yang mereka harapkan dari aura keramat makam wanita legendaris yang pernah bertapa dengan telanjang itu?
Ratu PengasihanTokoh Nyi Ratu Kalinyamat sangat melegenda. Setidaknya, bagi masyarakat Japara dan Pati, Jawa Tengah. Dia tidak hanya dikenal sebagai seorang putri yamg molek, tetapi juga cerdas dan berani. Tak heran, jika akhirnya wanita tersebut memperoleh kepercayaan untuk memangku jabatan Adipati Jepara, yang kala itu wilayah kekuasaannya meliputi Jepara, Pati, Kudus, Rembang dan Blora.
Tatkala Nyi Ratu Kalinyamat mencari suami, terpaksa ia menggelar seyembara. Dengan seyembara itu, ia berhadap akan mendapatkan pendamping hidup yang tidak saja tampan, tetapi juga cerdas serta memiliki kemampuan setara dirinya. Namun sayang, harapan tersebut tak pernah menjadi kenyataan. Hingga, secara tak sengaja ia bertemu Pangeran Hadiri, yang akhirnya menjadi penampingnya.
Pangeran Hadiri diutuskan oleh Sultan Aceh (Ayahnya) untuk menimba ilmu pemerintahan dan agama Islam di Kesultanan Demak. Lelaki berdarah Persia ini sangat tampan dan arif bijaksana. Tak heran bila Nyi Ratu Kalinyamat langsung kasmaran padanya.
Sayangnya, ibarat masa bulan madu Nyi Ratu Kalinyamat dan Pangeran Hadirin belum tuntas, sang suami keburu gugur dibunuh berandal-berandal suruhan Adipati Haryo Panangsang. Hati sang Ratu Kalinyamat sangat terpukul dan berduka atas kenyataan pahit itu.
Pembantaian itu sendiri terjadi seusai menghadiri upacara pemakaman kakak kandungnya, Sunan Prawoto. Sang kakak, juga tewas di tangan Haryo Penangsang yang berambisi merebut tahta Kesultanan Demak. Yang lebih membuatnya kecewa, ketika ia mengadukan kelakuan Arya Panangsang kepada Sunan Kudus, Sunan Kudus ternyata malah memihak Haryo Penangsang. Bahkan, Sunan Kudus mengatakan, bahwa semua itulah buah dari tindakan Sunan Prawoto yang membunuh Pangeran Sekar Sedo Lepen.
Setelah peristiwa pembantaian kakak kandung serta suaminya. Nyi Ratu Kalinyamat bersumpah akan menebus rasa malunya dan meraih kembali kehormatannya. Keinginan tersebut membuatnya bertekad tapa telanjang. Ia baru akan puas setelah berhasil memakai kapala Haryo Penangsang sebagai alas kaki.
Menurut cerita. Selanjutnya dengan membawa jenazah Pangeran Kalinyamat, Ratu Kalinyamat meneruskan perjalanan sampai pada sebuah sungai dan darah yang berasal dari jenazah Pangeran Kalinyamat menjadikan air sungai berwarna ungu, dan kemudian dikenal daerah tersebut dengan nama Kaliwungu. Semakin ke barat, dan dalam kondisi lelah, kemudia melewati Pringtulis. Dan karena selahnya dengan berjalan sempoyongan (moyang-moyong) di tempat yang sekarang dikenal dengan nama Mayong. Sesampainya di Purwogondo, disebut demikian karena di tempat inilah awal keluarnya bau dari jenazah yang dibawa Ratu Kalinyamat, dan kemudia melewati Pecangaan dan sampai di Mantingan.Ratu Kalinyamat berhasil meloloskan diri dari peristiwa pembunuhan itu. Ia kemudian bertapa telanjang di Gunung Danaraja, dengan sumpah tidak akan berpakaian sebelum berkeset kepala Arya Penangsang. Harapan terbesarnya adalah adik iparnya, yaitu Hadiwijaya alias Jaka Tingkir, bupati Pajang, karena hanya ia yang setara kesaktiannya dengan bupati Jipang.Lebih dari dua windu Nyi Ratu Kalinyamat melakukan ritual betapa telanjang. Mula-mula, ritual itu dilakukan di Gelang Mantingan, kemudian pindah ke Desa Danarasa, lalu berakhir di tempat Donorojo Tulakan Keling Jepara.
Ritual gaya Nyi Ratu Kalinyamat yang telanjang itu hingga kini masih menimbulkan berbagai penafsir masyarakat. Yang jelas, ritual tersebut benar-benar berakhir setelah Sultan Pajang menghadap Nyi Ratu Kalinyamat sambil menenteng penggalan kepala Haryo Penangsang dan semangkok darahnya.
Haryo Penangsang berhasil dibunuh Sultan Pajang yang bernama R Hadiwijaya, melalui senapati perangnya Danang Sutowijoyo (putra Ki Gede Pemanahan), dalam suatu duel di tepi bengawan antara Cepu dan Blora. Tubuh Adipati Jipang Panolan itu dicabik-cabik dan serpihan tubuhnya ditanam terpencar-pencar di berbagai pelosok Jawa Tengah.
Kepala Haryo Penangsang itu benar-benar digunakan untuk keset oleh Nyi Ratu Kalinyamat, dan darahnya digunakan untuk keramas. Setelah puas, kepala Haryo Penangsang dibuang ke sebuah kolam yang terdapat di Desa Mantingan.
Hingga kini, makam Nyi Ratu Kalinyamat nyaris tak pernah sepi dari peziarah. Mereka yang datang dari berbagai daerah dengan ngelalap berkah berharap mendapat karomah. Banyak di antara peziarah yang memohon kharomah agar parasnya menjadi cantik dan menawan juga sensual (bagi kaum hawa), atau gagah ganteng berkharisma bagi peziarah kaum adam di makam Pangeran Hadirin

SHOLAWAT BADAR

 
FADHILAH & KEUTAMAAN 
SHOLAWAT BADAR / SHOLAWAT BADRIYAH
Salah satu jenis sholawat ini sangat populer dikalangan umat Islam Indonesia. Karena Sholawat badar ini dikarang oleh orang Indosesia yaitu Kyai Ali Mansyur Jawa Timur. Inti dari Sholawat Badar adalah pujian dan sanjunagan, penghormatan, pujian, pengakuan dan rasa syukur bagi para pejuang badar

teks Arabi Shalawat Badar

صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ   ۞  صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى يـٰس حَبِيْـبِ اللهِ

تَوَ سَـلْنَا بِـبِـسْـمِ اللّهِ وَبِالْـهَادِى رَسُـوْلِ اللهِ  ۞  وَ كُــلِّ مُجَـا هِـدِ لِلّهِ بِاَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

اِلهِـــى سَـلِّـمِ اْلا ُمـَّة مِـنَ اْلافـَاتِ وَالـنــِّــقْـمَـةَ  ۞  وَمِنْ هَـمٍ وَمِنْ غُـمَّـةٍ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

اِلهِى نَجِّـنَا وَاكْـشِـفْ جَـمِيْعَ اَذِ يـَّةٍ وَا صْــرِفْ   ۞  مَـكَائـدَ الْعِـدَا وَالْطُـفْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

اِلهِـى نَـفِّـسِ الْـكُـرَبَا مِنَ الْعَـاصِيْـنَ وَالْعَطْـبَا ۞  وَ كُـلِّ بـَلِـيَّـةٍ وَوَبـَا بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

فَكَــمْ مِنْ رَحْمَةٍ حَصَلَتْ وَكَــمْ مِنْ ذِلَّـةٍ فَصَلَتْ   ۞  وَكَـمْ مِنْ نِعْمـَةٍ وَصَلَـتْ بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

وَ كَـمْ اَغْـنَيْتَ ذَالْعُـمْرِ وَكَـمْ اَوْلَيْـتَ ذَاالْفَـقْـرِ    ۞  وَكَـمْ عَافَـيـْتَ ذِاالْـوِذْرِ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

لَـقَدْ ضَاقَتْ عَلَى الْقَـلْـبِ جَمِـيْعُ اْلاَرْضِ مَعْ رَحْبِ ۞  فَانْـجِ مِنَ الْبَلاَ الصَّعْـبِ بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

ا َتَيـْنَا طَـالِـبِى الرِّفْـقِ وَجُـلِّ الْخَـيْرِ وَالسَّـعْدِ    ۞   فَوَ سِّـعْ مِنْحَـةَ اْلاَيـْدِىْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

فَـلاَ تَرْدُدْ مَـعَ الْخَـيـْبَةْ بَلِ اجْعَلْـنَاعَلَى الطَّيْبـَةْ ۞  اَيـَا ذَاالْعِـزِّ وَالْهَـيـْبَةْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

وَ اِنْ تَرْدُدْ فَـمَنْ نَأْتـِىْ بِـنَيـْلِ جَمِيـْعِ حَاجَا تِى   ۞  اَيـَا جَـالِى الْمُـلِـمـَّاتِ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

اِلهِـى اغْفِـرِ وَاَ كْرِ مْنَـا بِـنَيـْلِ مـَطَا لِبٍ مِنَّا   ۞  وَ دَفْـعِ مَسَـاءَةٍ عَـنَّا بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

اِلهِـى اَنـْتَ ذُوْ لُطْـفٍ وَذُوْ فَـضْلٍ وَذُوْ عَطْـفٍ ۞  وَكَـمْ مِنْ كُـرْبـَةٍ تَنـْفِىْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

وَصَلِّ عَـلَى النـَّبِىِّ الْبَـرِّ بـِلاَ عَـدٍّ وَلاَ حَـصْـرِ۞  وَالِ سَـادَةٍ غُــــرِّ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

ARTI SHOLAWAT BADAR

Rahmat dan keselamatan Allah, Semoga tetap untuk Nabi Toha (Muhammad) utusan Allah,
Rahmat dan keselamatan Allah, Semoga tetap untuk Nabi Yasin (Muhammad) kekasih Allah’


Kami berwasilah dengan berkah “Basmalah”, Dan dengan Nabi ﷺ yang menuniukkan lagi utusan Allah,
Dan seluruh.orang yang beriuang .karena Allah, Sebab berkahnya sahabat ahli badar ya Allah.


Ya Allah, semoga Engkau menyelamatkan umat, Dari bencana dan siksa,
Dan dari susah dan kesempitan, Sebab berkahnya sahabat ahli badar ya Allah


Ya AIlah semoga Engkau selamatkan kami dari semua yang menyakitkan,
Dan semoga Engkau menjauhkan tipu dan daya musuh-musuh,
Dan semoga Engkau mengasihi kami, sebab berkahnya sahabat Ahli Badar Ya Allah.


Ya Allah, semoga Engkau menghilangkan beberapa kesusahan Dari orang-orang yang berma’siat dan semua kerusakan,
Dan semoga Engkau hilangkan semua bencana dan wabah penyakit’ Sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah


Maka sudah beberapa rahmat yang telah berhasil, Dan sudah beberapa dari kehinaan yang dihilangkan,
Dan sudah banyak dari ni’mat yang telah sampai, Sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah


Sudah berapa kati Engkau memberi kekayaan orang yang makmur, Dan berapa kali Engkau memberi nikmat kepada orang yang fakir,
Dan berapa kali Engkau mengampuni orang yang berdosa, Sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.


Sungguh hati manusia merasa sempit di atas tanah yang luas ini; karena banyakhya marabahaya yang mengerikan, dan malapetaka yang menghancurkan. 
Semoga Allah menyelamatkan kami dari bencana yang mengerikan,
Sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.’


Kami datang dengan memohon pemberian/pertolongan Dan memohon agungnya kebaikan dan keuntungan
Semoga Allah meluaskan anugerah (keni’matan) yang melimpah-limpah. Dari sebab berkahnya ahli Badar ya Allah.


Maka janganlah Engkau menolak kami menjadi rugi besar, Bahkan jadikanlah diri kami dapat beramal baik, dan selalu bersuka ria.
Wahai Dzat yang punya keagungan (kemenangan) dan Prabawa, Dengan sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.


Jika Engkau (Allah) terpaksa menolak hamba, maka kepada siapakah kami akan datang mohon dengan mendapat semua hajat kami;
Wahai Dzat yang menghilangkan beberapa bencana dunia dan akhirat, hilangkan bencana-bencana hamba lantaran berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.


Ya Allah, semoga Engkau rnengampuni kami dan memuliakan diri kami, dengan mendapat hasil beberapa permahonan kami,
Dan menolak keburukan-keburukan dari kami, dengan mendapat berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.


Ya Allah, Engkaulah yang punya belas kasihan, dan punya keutamaan (anugerah) lagi kasih sayang,
Sudah banyaklah kesusahan yang hilang, dari sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.


Dan semoga Engkau melimpahkan rahmat kepada Nabi ﷺ yang senantiasa berbakti kepada-Nya, dengan limpahan rahmat dan keselamatan yang tak terbilang dan tak terhitung,
Dan semoga tetap atas para keluarga Nabi ﷺ dan para Sayyid yang bersinar nur cahayanya, sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.

KEUTAMAAN DAN FADHILAH SHALAWAT BADAR

Banyak sekali khasiat dan fadhilah dari membaca Sholawat badar ini, Diantara faedah dan fadhlanya antara lain sebagai berikut :
  1. Untuk meminta keselamatan dunia akhiart
  2. Untuk meminta keselamatan dari balak / kecelakaan
  3. untuk meminta keselamatan dari gangguan manusia, jin, dan sebagai tameng diri beserta keluarag dan masyarakat
  4. Dapat menghilangkan kesusahan, kesempitan kesedihan dan lainnya.
  5. Akan selamat dari reko doyo (usaha jahat) manusia dan musuhnya yang akan berbuat jahat padanya
  6. Akan diselamatkan dari bencana alam dan sejenisnya
  7. Akan mendapatan ampunan dari Allah swt
  8. Denagn lantaran shilawat badar, Insya Alloh Akan dilapangkan hatinya, rizkinya. dimudahan segala urusannya serta mendapat keberkahan hidup dengan berah sholawat ahli badar.
  9. Aan berdampingan dengan kanjeng nabi Muhammad saw kelak di akhirat.

Senin, 12 Juni 2017

Kajian Surat Hud

v  Juz 12 Surat Hud ayat no 7
وَهُوَ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٖ وَكَانَ عَرۡشُهُۥ عَلَى ٱلۡمَآءِ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗاۗ وَلَئِن قُلۡتَ إِنَّكُم مَّبۡعُوثُونَ مِنۢ بَعۡدِ ٱلۡمَوۡتِ لَيَقُولَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ إِنۡ هَٰذَآ إِلَّا سِحۡرٞ مُّبِينٞ
Terjemah : (7) Dan dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan ‘Ars-nya diatas air, agar dia menguji siapakah diantara kamu yang lebih baik amalnya. Jika engkau  berkata  (kepada penduduk mekah), “Sesungguh kamu akan dibangkitkan setelah mati,” niscaya orang kafir itu akan berkata, “ini hanyalah sihir yang nyata”.

v    Munasabah
Allah menerangkan bahwa dialah yang menciptakan alam semesta. Semuanya itu diciptakan untuk menguji manusia, agar diketahui siapa diantara mereka yang lebih baik amalnya dan siapa yang paling banyak mengambil manfaat dari alam semesta itu untuk kebahagiaan hidup mereka di dunia dan akhirat.


v    Tafsir
(7)         Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Dalam ayat ini disebutkan “sittatiayyam”, artinya “enam hari”, akan tetapi pengertian hari disini tidak dapat disamakan dengan hari seperti yang kita alami sehari-hari, tetapi disesuaikan dengan hari menurut perhitungan Allah.
            Kemudian Allah menjelaskan bahwa singgasananya sebelum penciptaan langit dan bumi, berada diatas air. Arasy atau singgasana Allah itu termasuk alam gaib, yang tidak dapat ditangkap dengan panca indera, dan tidak mungkin pula dibayangkan atau dikhayalkan bentuk dan rupanya, apalagi caranya Tuhan bersemayam diatas singgasana itu. Ayat-ayat yang menerangkan ini termasuk ayat mutasyabihat, yang wajib kita imani kebenarannya dengan menyerahkan pengertiannya kepada Allah. Kemudian Allah menerangkan bahwa tujuan penciptaan langit dan bumi dalam enam masa, dan adanya ‘Arasy di atas air, yang jadi unsur pokok dari semua mahluk yang hidup adalah untuk menguji siapa diantara manusia yang lebih baik perbuatannya. Allah telah menyediakan semua yang berada di bumi ini untuk dimanfaatkan manusia, sebagaimana firman-Nya :
هُوَ ٱلَّذِي خَلَقَ لَكُم مَّا فِي ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعٗا ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰٓ إِلَى ٱلسَّمَآءِ فَسَوَّىٰهُنَّ سَبۡعَ سَمَٰوَٰتٖۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٞ
Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu. (al-baqarah 2:29)
Kesimpulan
1.      Semua manusia diperintahkan untuk memanfaatkan alam semesta yang berada di sekitar nya, untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
2.      Penciptaan langit, bumi dan seluruh isinya menjadi ujian bagi para hamba-Nya, apakah mereka itu memanfaatkannya sesuai dengan bimbingan Allah, ataukah mereka gunakan sebagai pemuas nafsu belaka.

v    Hadis proses pembentukan bumi
           Diriwayatkan dari Rasulallah SAW bahwasannya beliau bersabda :
كانتالكعبةخشعةعلي الماءفدخيةمنهاالارض
Dahulu ka’bah adalah bukit kecil di atas air kemudian di bentangkanlah bumi dari      (bawah) nya. ( An-nihayah fi Gharib Al-hadits wa Al-Atsar, Juz II, hlm.34-35).
 Ulasan Hadis
Hadis yang dianggap gharib (aneh) oleh ulama-ulama dahulu maupun modern mengandung        fakta yang ilmiah yang belum di temukan manusia kecuali pada pertengahan dekade 60-an abad ke-20. Setelah usaha keras yang melibatkan ribuan pakar dan waktu yang cukup panjang, di buktikanlah pada umat manusia bahwa bumi kita ini pada awal penciptaannya penuh dengan air sampai tidak ada kawasan kering yang tampak sedikitpun.
Kemudian Allah menghendaki untuk memuntahkan dasar samudra luas dengan letusan gunung berapi hebat yang terus-menerus memuntahkan lava yang menggumpal satu sama lain, membentuk rentetan pegunungan di tengah samudra belantara ini. Pegunugan ini terus meninggi dan meninggi sampai tampak ke permukaan air yang membentuk daratan pertama dalam bentuk pulau vulkanik yang mirip dengan sejumlah kepulauan vulkanik yang sekarang tersebar di seluruh samudra, misalnya kepulauan Jepang, Filipina, Indonesia, dan Hawaii. Sampai sekarang kepulauan-kepulauan vulkanik ini tetap membentuk sebagai puncak-puncak rantai pegunungan samudra.
Di luar jangkauan disiplin ilmu kasbi (kebalikan ilmu laduni, yaitu ilmu yang di peroleh manusia melalui proses belajar) hadis ini menambahkan satu fakta ilmiah lainnya bahwa daratan di bawah ka’bah merupakan daratan yang paling tua (pertama) di bumi. Daratan di bawah ka’bah merupakan bebatun yang tertua di seluruh semesta. Fakta ini belum bisa di buktikan oleh disiplin ilmu kasbi. Oleh karena itu, kaum muslimin harus meniliti masalah ini dengan menetukan usia bebatuan yang ada di bawah ka’bah melalui unsur-unsur radioaktif yang ada disana – jika memang ada. Sehingga fakta ilmiah ini dapat diajukan kepada dunia seluruhnya, muslim maupun nonmuslim.

v    Kalam Ulama
 Ulama ilmu falak telah menetapkan bahwa hari-hari yang ada hubungannya dengan peredaran bintang-bintang tidak sama dengan kadar hari yang berlaku di bumi ini.
Ummu salamah, Rabiah dan Malik meriwayatkan bahwa para sahabat dalam menafsirkan ayat mutasyabihat seperti itu selalu berkata, “Istiwa (bersemayamnya) sudah di ketahui akan tetapi caranya tidak diketahui.”
v    Gagasan saya
 Sebagai umat muslim kita harus mengimani atas apa yang Allah buat seperti langit, bumi, dan alam semesta ini. Dan sebagai umat muslim kita harus banyak-banyak bersyukur atas apa yang Allah berikan, dan kita harus bisa memanfaatkan alam semesta ini sebaik mungkin.
v    Sumber buku :

1.      Alqur’an & Tafsirnya jilid IV juz 10-11-12 Kementrian Agama RI hal 385-388.
2.      SAINS Dalam Hadis oleh Prof. Dr. Zaglul An-Najjar hal 23-30.
 
  Postingan Raden mas Taufiq

SURAT YUNUS

kajian surat yunus ayat 4 (mentah)

Surat Yunus
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Langsung ke: navigasi, cari
Surat Yunus adalah surat ke-10 dalam Al Qur’an, surat ini terdiri atas 109 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyyah kecuali ayat 40, 94, 95, yang diturunkan pada masa Nabi Muhammad SAW berada di Madinah. Surat ini dinamai surat Yunus karena dalam surat ini terutama ditampilkan kisah Nabi Yunus a.s. dan pengikut-pengikutnya yang teguh imannya.
[sunting] Pokok-pokok isi
  1. Keimanan: Al Quran bukanlah sihir, Allah mengatur alam semesta dari Arasy-Nya; syafa’at hanyalah dengan izin Allah; Wali-wali Allah; wahyu Allah yang menerangkan yang gaib kepada manusia; Allah menyaksikan dan mengamat-amati perbuatan hamba-hamba-Nya di dunia; Allah tidak mempunyai anak.
  2. Hukum: Menentukan perhitungan tahun dan waktu dengan perjalanan matahari dan bulan; hukum mengada-adakan sesuatu terhadap Allah dan mendustakan ayat-ayat-Nya.
  3. Kisah-kisah:Kisah Nabi Nuh a.s. dengan kaumnya; Nabi Musa dengan Fir’aun dan tukang-tukang sihir; kisah Bani Israil setelah ke luar dari negeri Mesir; Nabi Yunus a.s. dengan kaumnya.
  4. Dan lain-lain: Manusia ingat kepada Allah di waktu kesukaran dan lupa di waktu senang; keadaan orang-orang baik dan orang-orang jahat di hari kiamat; Al Quran tidak dapat ditandingi; rasul hanya menyampaikan risalah.


إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعاً وَعْدَ اللّهِ حَقّاً إِنَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ بِالْقِسْطِ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُواْ يَكْفُرُونَ
5. Hanya kepadaNyalah kamu semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar daripada Allah, sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah berbangkit), agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka.

Hanya kepada-Nya-lah kamu semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar daripada Allah, sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah berbangkit), agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka.(QS. 10:4)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 4
إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا إِنَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ بِالْقِسْطِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ شَرَابٌ مِنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ (4)
Setelah ayat-ayat yang terdahulu menerangkan bahwa Allah swt. dalam penciptaan langit dan bumi tidak ada sesuatu pun yang membantu-Nya, dan Allah Esa dalam ibadat, yaitu hanya Dia sajalah yang berhak disembah, tidak bersekutu dengan yang lain. Keesaan Allah ini merupakan salah satu prinsip pokok agama Islam. Maka pada ayat ini diterangkan prinsip pokok yang lain, yaitu adanya hari berbangkit disertai dengan buktinya, dan hikmah Allah mengadakan hari berbangkit itu.
Allah menerangkan bahwa hanya kepada-Nya sajalah semua manusia dikembalikan setelah mati dan sesudah lenyap alam yang fana ini bukan kepada sesuatu yang lain, termasuk sembahan-sembahan berhala, dan penolong-penolong orang kafir itu. Yang demikian itu adalah janji Allah swt. kepada makhluk-Nya. Dia tidak akan menyalahi janji-Nya sedikit pun.
Sebagai bukti bahwa Allah swt. pasti menepati janji-Nya ialah Allah swt. telah menciptakan makhluk pertama kalinya. Penciptaan manusia oleh Allah swt. pada pertama kalinya itu dapat dijadikan dalil bahwa Allah berkuasa pula untuk menciptakan makhluk-Nya pada kali kedua atau membangkitkannya kembali. Mengulangi kembali menciptakan sesuatu itu adalah lebih mudah dari menciptakan pertama kalinya.
Allah swt. berfirman:
وَهُوَ الَّذِي يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَهُوَ أَهْوَنُ عَلَيْهِ
Artinya:
Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya.
(Q.S. Ar Rum: 27)
Demikian kuatnya bukti yang dikemukakan Allah tentang hari berbangkit sehingga Dia menyatakan bahwa jika masih ada orang yang mengingkarinya berarti ia telah lupa kepada kejadian dirinya sendiri. Allah swt. berfirman:
أَوَلَمْ يَرَ الْإِنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ
Artinya:
Dan apakah manusia tidak melihat bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata, dia akan membuat perumpamaan bagi Kami, dan dia lupa kepada kejadiannya, ia berkata: “Siapakah yang menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh.”
(Q.S. Yasin: 77, 78
Terhadap orang-orang yang tidak mau percaya kepada adanya hari berbangkit itu sekalipun telah dikemukakan dalil-dalil kepada mereka, maka Allah mengancam mereka dengan neraka Jahanam sebagai dilukiskan oleh ayat berikut:
فَوَرَبِّكَ لَنَحْشُرَنَّهُمْ وَالشَّيَاطِينَ ثُمَّ لَنُحْضِرَنَّهُمْ حَوْلَ جَهَنَّمَ جِثِيًّا
Artinya:
Demi Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan mereka bersama setan, kemudian akan Kami datangkan mereka ke sekeliling Jahanam dengan berlutut.
(Q.S. Maryam: 68)
Allah swt. menerangkan tujuan manusia dibangkitkan sesudah matinya ialah untuk memberi mereka balasan dari perbuatan yang telah dikerjakannya sesuai dengan sifat adil dan sifat pemurah Allah. Allah tidak mengurangi sedikit pun dari apa yang telah mereka lakukan. Tujuan ini dijelaskan oleh firman Allah:
وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ
Artinya:
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.
(Q.S. Al-Anbiya’: 47)
Allah swt. memberikan pembalasan yang adil, tidaklah berarti Allah tidak akan melebihkan pahala yang akan diberikan-Nya itu, bahkan Dia akan melipatgandakannya sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:
فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدُهُمْ مِنْ فَضْلِهِ وَأَمَّا الَّذِينَ اسْتَنْكَفُوا وَاسْتَكْبَرُوا فَيُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَلَا يَجِدُونَ لَهُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
Artinya:
Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka pelindung dan penolong selain daripada Allah.
(Q.S. An Nisa’: 173)
Jika dilihat banyaknya terjadi tindakan-tindakan yang tidak adil dilakukan oleh sebagian manusia terhadap yang lain, dimenangkan-Nya perbuatan jahat atas perbuatan baik, dan sebagainya, tentu akan ada suatu masa nanti yang pada masa itu keadilan dapat ditegakkan dengan sempurna.
Terhadap semua orang kafir yang mengingkari keesaan Allah dan adanya hari berbangkit, mereka akan mendapatkan pembalasan yang setimpal dengan kejahatan yang telah mereka lakukan. Di antaranya ialah mereka diberi minum dengan air panas yang mendidih yang menghancurkan usus-usus mereka. Di samping itu mereka akan memperoleh azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka itu.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yunus 4
إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا إِنَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ بِالْقِسْطِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ شَرَابٌ مِنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ (4)
(Hanya kepada-Nyalah) yaitu Allah swt. (kalian semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar dari Allah) lafal wa’dan dan lafal haqqan keduanya merupakan mashdar yang dinashabkan oleh fi’ilnya masing-masing yang keberadaannya diperkirakan. (Sesungguhnya Allah) huruf hamzah inna dibaca kasrah karena menjadi isti’naf, sedangkan jika dibaca fatah maka memakai huruf lam yang keberadaannya diperkirakan sebelumnya (menciptakan makhluk pada permulaan) artinya Dia mulai menciptakan makhluk dengan mengadakan mereka (kemudian menghidupkannya kembali) pada hari berbangkit (agar Dia memberi pembalasan) pahala (kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang panas) artinya air yang panasnya luar biasa (dan azab yang pedih) sangat menyakitkan (disebabkan kekafiran mereka) sebagai pembalasan atas kekafirannya.